Wednesday, July 13, 2011

0

Merekam dengan Pinhole Kamera

Posted in

Rosita Nur Anggraini - My Converse

Pinhole camera adalah kamera yang digunakan manusia sebelum ditemukan kamera berlensa. Seiring perkembangan jaman, pinhole camera mengalami kemajuan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Di Indonesia, keberadaan pinhole camera kurang begitu didengar atau hanya dipelajari sebagai bentuk kamera pertama kali. Kenyaaan tersebut membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan tehnologi yang semakin berkembang. Sehingga pinhole camera kurang dikenal bahkan kurang diminati.
Seorang fotografer profesional dari Jakarta, Ray Bachtiar Drajat mempopulerkan pinhole camera melalui bukunya yang berjudul Memotret dengan nama Kamera Lubang Jarum ke berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, dll. dengan menyelenggarakan workshop-workshop. Buku tersebut bisa dikatakan buku fotografi kuno yang terbit di era digital.
Fisip Fotografi Club (FFC) UNS yang menyelenggarakan workshop dan pameran foto Kamera Lubang Jarum (KLJ) harus diberikan apresiasi yang tinggi. Ketajaman foto-foto KLJ yang dipamerkan memang tidak bisa dibandingkan dengan kamera berlensa tetapi gambar yang diperoleh sangat indah dan artistik bahkan banyak gambar fish eye sesuai rekomendasi buku KLJ. Yang luar biasa adalah keberanian untuk membidik manusia dan hunting ke luar atau yang jauh dari kamar gelap di patung Slamet Riyadi Gladag Solo .
Semoga fotografi pinhole camera atau KLJ dapat lebih dikenal di era digital ini dan dapat dikembangkan lebih luas.
(Teks: Muhammad Aslam - Komunitas KLJ Indonesia)
NB: Semua foto di-digitalisasi dengan teknik scan


0 comments:

Sunday, July 10, 2011

0

Mengapa Masih (menggunakan film) Hitam Putih? by: FFC

Posted in

M Haris Adhi Shadow
Di masa ketika olah digital menjadi jalan hidup, dan fotografi sudah tereduksi maknanya menjadi sekedar “grafi” (menggambar) tanpa “foto” (cahaya) saja, kok (masih pake film) hitam putih?
Ketika warna sudah menjadi elemen tak terpisahkan dari komposisi, ketika birunya langit sudah menjadi sangat mengikat foto-foto lansekap kita, kok (masih pake film) hitam putih?
Dari sejumlah referensi beragam jawaban, opini dan pendapat didapat. Sebagian di antaranya adalah:
1. More vintage more prestigious. Istilah fotografi dirumuskan oleh Sir John Herschel pertamakali di era hitam putih, sehingga sebagian orang menyebutnya vintage. Sebagian lain menyebutnya klasik, dan ada juga yang menyebutnya outdated. Sementara bagi sebagian orang, kuno itu aib, bagi kalangan tertentu kuno itu bergengsi. More vintage more prestigious.


2. Dramatization is black and white way. Fotografi hitam putih itu memiliki efek tersendiri. Ketidakhadiran warna menegaskan garis dan tekstur. Komposisi lebih jelas mempertegas pesan.
3. Fotografi hitam putih menunjukkan hasil cetakan yang lebih sophisticated. Gradasi dari zona hitam pekat ke putih terang berlangsung dalam proses yang kaya tone terutama untuk fibre-based paper.

0 comments: